Why We Must Study Islamic Economics

Minggu, 29 Mei 2011

Akhirnya selesai juga Kuliah Informal Ekonomi Sharia di kampus. Ilmu yang berharga kembali didapat dah sudah menjadi kewajiban seorang muslim untuk menyebarkan ilmu tersebut.

Ekonomi dunia sudah mulai bertanya-tanya apakah sistem ekonomi yang mereka pakai hari ini akan tetap bertahan dari kehancuran krisis.? Sistem ekonomi kapitalis secara mudah berarti siapa yang memiliki modal besar maka mereka yang akan menjadi raja dalam perekonomian. sayangnya ekonomi kapitalis tersebut ternyata memiliki baju baru yang bernama neoliberalisme. inti dari neoliberalisme sama dengan kapitalisme hanya pakaiannya yang berubah. bangsa-bangsa yang menganut sistem ekonomi kapitalis tidak ada yang pernah iklas untuk membantu bangsa lain yang sedang mengalami kesulitan ekonomi. kenapa bisa seperti itu? karena bayangkan berapa persentase bunga yang diberikan kepada pihak peminjam. lebih lanjut lagi, ekonomi kapitalis dan neoliberalisme mengenalkan "sekularisme" yaitu tidak mencampurkan antara ekonomi dunia dengan agama. hal tersebutlah yang menyebabkan tidak adanya moral dalam berbisnis hanya profit semata yang dikejar.

M. Umer Chapra berpendapat jatuhnya negara islam ke dalam katagori developing countries meskipun sementara di antaranya ada yang relatif kaya, namun demikian yang lainnya adalah negara-negara yang sangat miskin. negara-negara islam yang terutama sekali yang miskin, seperti halnya negara-negara miskin lainnya dihadapkan pada masalah yang ekstrim antara lain ketidakseimbangan makroekonomi yang tercemin dari

  1. balance of payment deficits
  2. exchange rate depreciation yang terus berlanjut
  3. heavy debt burden (beban hutang yang berat)
  4. high rates of unemployment dan inflation
masalah lain adalah the extreme inequality of income & wealth di antara setiap negara yang berbeda golongan. seperti halnya perbedaan di antara negara-negara muslim. akibatnya, kebutuhan dasar yang amat diperlukan oleh penduduk pun tidak dapat dipuaskan dan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin semakin lebar. hal tersebut cenderung merusak struktur solidaritas sosial dan menjadi penyebab utama ketidakstabilan sosio-politik.

dalam skala nasional, mengacu pada data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS, nilai koefisien Gini Indonesia tahun 2010 menurun menjadi 0,33 (sebelumnya 0,36 pada tahun 2009). nilai koefisien Gini Indonesia terus mengalami penurunan sejak tahun 2008. tingkat kemerataan pendapatan Indonesia semakin merata (Versi Pemerintah).
"Tingkat 'koefisien Gini negara kita terus menerus berkisaran di angka 0,3 setiap tahunnya. ini memperlihatkan ekonomi Indonesia sebenarnya mandek" Mantan menteri Perekonomian Prof. Dr Doradjatun Kuntjoro Jakti dalam Orasi Ilmiah "Garis-garis Besar Masalah Kependudukan Indonesia dan Kebijakan-kebijakan Penyelesaiannya".

ekonomi islam menurut Muhammad Akram Khan adalah islamic economics aims the study of the human falah (well-being) achieved by organizing the resources of the earth on the basic of cooperation and participation.

Muhammad Abdul Mannan ekonomi islam adalah a social science which studies the economics problems of a people imbued with the values of islam

Muhammad Umer Chapra ekonomi islam adalah islamic economics was defined as branch of knowledge which helps realize human well being through an allocation and distribution of scarce resources that is in conformity with islamic teaching without unduly curbing individual freedom or creating continued macro economic and ecological imbalances.

golongan kapitalis mengungkapkan bahwa ekonomi islam termasuk dalam ilmu yang bersifat positif atau normatif. namun menurut M. Umer Chapra "ekonomi islam jangan terjebak oleh dikotomi pendekatan positif dan normatif. karena sesungguhnya pendekatan itu saling melengkapi bukan saling menafikan." Ma. Mannan "ilmu ekonomi islam adalah ilmu ekonomi positif dan normatif. kecendrungan beberapa ekonom yang sangat mementingkan positif sangat disayangkan."

tujuan ekonomi ilsam menurut DR. Yusuf Qardhawi adalah memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun ruhani (maslahat) sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai hamba Allah SWT untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

sebenernya saya sendiri baru memasuki Ekonomi Sharia jadi masih belum bisa berbicara banyak tentang ini. namun saya tertarik untuk menggunakan prinsip-prinsip investasi islam dalam pasar modal oleh karena itu, dalam tulisan-tulisan berikutnya akan saya buat tentang ekonomi sharia dan pasar modal

0 komentar: